Homeschooling belakangan ini menjadi konsep sekolah yang semakin populer di tengah masyarakat Tanah Air. Banyak orangtua yang menganggap homeschooling punya banyak keunggulan dan metode dibanding sekolah formal pada umumnya.
Seperti di Homeschooling Primagama Bekasi, yang menawarkan beberapa keunggulan, seperti waktu dan tempat belajar yang fleksibel, mendukung eksplorasi hobi dan bakat secara maksimal, hingga memiliki divisi psikologi khusus yang bertujuan untuk pemantauan psikologi peserta didik secara terstruktur.
Homeschooling bisa menjadi alternatif proses pendidikan anak-anak selain di sekolah. Namun tetap memiliki standar ketercapaian materi yg kualitasnya sama dengan sekolah formal. Secara umum, ada beberapa jenis metode homeschooling yang kini banyak diterapkan di seluruh dunia.
Setiap metode tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Hal ini bisa menjadi rujukan bagi orangtua, kira-kira metode apa yang cocok untuk sang anak. Berikut daftarnya.
1. Unschooling
Metode unschooling dikenal sebagai metode pembelajaran yang natural dan berdasarkan pada minat sang anak. Lewat metode ini, anak akan lebih banyak belajar dari pengalaman hidup sehari-hari tanpa menggunakan jadwal sekolah dan kurikulum formal.
Anak akan mengikuti minat dan belajar dengan cara yang sama seperti yang dilakukan orang dewasa, atau belajar berdasarkan minat atau rasa ingin tahu, apakah itu belajar matematika, sains, membaca, dan sejarah.
Keuntungan metode unschoolingadalah anak-anak memiliki waktu dan kemampuan untuk menjadi ahli di bidang tertentu yang mereka minati. Kerugiannya anak mungkin mengalami kesulitan jika masuk kembali ke sistem sekolah yang berdasarkan pada jadwal dan kurikulum.
2. Waldorf
Waldorf adalah metode yang didasarkan pada karya Rudolf Steiner dan menekankan pentingnya mendidik seluruh tubuh, pikiran, dan jiwa sang anak. Metode ini termasuk salah satu metode homeschooling paling populer.
Lewat metode ini, anak-anak akan ditekankan pada seni dan kerajinan, musik dan gerakan, dan alam. Sedangkan anak-anak yang lebih besar diajari untuk mengembangkan kesadaran diri dan bagaimana menalar hal-hal untuk diri mereka sendiri.
Anak-anak yang menggunakan metodeWaldorf tidak menggunakan buku teks standar. Sebaliknya, anak-anak membuat buku mereka sendiri. Metode Waldorf biasanya juga melarang penggunaan televisi dan komputer. Keduanya dipercaya buruk bagi kesehatan dan kreativitas anak.
3. Klasik
Metode homeschool Klasik merupakan salah satu metode tertua yang sudah ada sejak abad pertengahan. Tujuan dari metode ini adalah untuk mengajarkan anak bagaimana belajar untuk diri mereka sendiri.
Lima alat belajar yang dikenal di metode ini adalahReason, Record, Research, Relate, dan Retoric. Anak-anak yang lebih kecil mulai dengan tahap persiapan, di mana mereka mempelajari tiga R pertama. Berikutnya adalah tahap tata bahasa, yang menekankan komposisi dan koleksi, dan kemudian tahap dialektika, di mana membaca serius, studi, dan penelitian berlangsung.
4. Charlotte Mason
Dalam metode Charlotte Mason, anak-anak dianggap bukan sekadar wadah yang menunggu untuk diisi dengan pengetahuan, tetapi mereka adalah orang-orang yang berhak dihormati. Dalam metode ini, anak-anak harus diberikan waktu untuk bermain, berkreasi, dan terlibat dalam situasi kehidupan nyata, yang dari situlah mereka dapat belajar.
Anak-anak yang menggunakan metode ini akan diajak berjalan-jalan di alam, mengunjungi museum seni, dan belajar geografi, sejarah, dan sastra dari ‘buku hidup’ atau buku yang membuat mata pelajaran ini menjadi hidup.
Anak-anak yang menggunakan metode Charlotte Mason tidak akan disuruh mengikuti ujian untuk menunjukkan apa yang mereka ketahui. Namun mereka akan diuji melalui narasi dan diskusi.
5. Montessori
Metode Montessori menekankan ‘pembelajaran tanpa kesalahan’, di mana anak-anak belajar dengan kecepatan mereka sendiri dan dengan mengembangkan potensi penuh mereka.
Pendekatan metode ini menekankan keindahan dan kualitas, dan menghindari hal-hal yang membingungkan atau berantakan. Menariknya, metode ini menggunakan alat peraga seperti alat-alat kayu, dan bahan-bahan pembelajaran disimpan dengan rapi agar siap digunakan.
Sama seperti metode Waldorf, metode Montessori juga melarang penggunaan televisi dan komputer, terutama untuk anak-anak yang lebih kecil.
6. Multiple Intelligences
Multiple Intelligences merupakan metode yang digunakan oleh Homeschooling Primagama Bekasi. Metode ini dikembangkan oleh profesor bidang pendidikan, Howard Gardner dan “Project Zero” Universitas Harvard.
Metode ini menekankan pada keyakinan bahwa setiap orang cerdas dengan caranya sendiri, dan belajar paling mudah dan efektif bila menggunakan kekuatannya daripada kelemahannya.
Sebagai contoh, sebagian besar sekolah menggunakan pendekatan linguistik dan logika-matematis saat mengajar, tetapi tidak semua anak belajar seperti itu. Mungkin ada anak yang lebih tertarik dengan pendekatan kinestetik-jasmani seperti menyentuh, dan bukan dengan mendengarkan atau membaca.
Salah satu keunggulan dari metode ini adalah anak akan berkembang pesat sesuai dengan minat dan bakatnya sendiri. Namun tanpa menyingkirkan pelajaran lainnya yang sesuai standar kurikulum.
7. Eklektik
Eklektik juga menjadi salah satu metode yang paling populer di sekolah-sekolah homeschooling. Metode ini menggunakan buku kerja untuk matematika, membaca, dan mengeja, dan mengambil pendekatan unschooling untuk belajar mata pelajaran lain.
Tidak ada waktu khusus yang ditetapkan untuk setiap mata pelajaran, tetapi sebaliknya, anak diharapkan untuk memenuhi tujuan pendidikan tertentu.
Keuntungan dari metode ini adalah orangtua merasa bahwa mata pelajaran ‘penting’ akan dibahas secara menyeluruh. Metode ini juga memungkinkan orangtua untuk memilih buku pelajaran, karyawisata, dan kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan dan minat anak.
Sumber: Diolah dari berbagai sumber.